Seperti biasa segelas Kopi menjadi pilhanku untuk menemani malam yang panjang dan indah ini. Malam ini setelah berpusing-pusing ria bersama kawan2 para pengabdian dengan bergbagai hal yang harus dirapatkan dan masalah2 yang perlu segera diselesaikan, aku kembali dengan blog kesayangaku yang selalu ada dan tak pernah lelah untuk menjadi tempat curahan hati seorang petualang ulung ini. Kali ini saya akan menceritakan kisah Gowes saya menjelajahi Candi di Jogjakarta dengan 5 kawan bolang dari Travel Mizon..yang pasti seru, asik, lucu, dan gilaaaa.

CANDI


Candi adalah salah satu peninggalan bersejarah dari nenek moyang kita dahulu. Bangunan ini adalah salah satu tempat peribadahan orang-orang Hindu atapun Budha. Pada pinggiran batuan candi ada berbagai ukiran yang melambangkan ataupun menceritakan sebuah hal. Saya yang sering mengujungi candi-candi di jogja saja tidak paham dengan arti dari lukisan yang ada di pinggir batuan candi, krn memang ada symbol-simbol tertentu yang tersurat di dlm nya. Berbicara tentang candi, saya dan 5 teman saya berkunjung ke Candi Abang, Candi Plaosan, Goa Sentono dan  Candi Banyunibo. Candi2 tersebut berada di daerah Klaten, sehingga jika ingin menuju ke Candi2 tersebut kita akan melewati Candi Prambanan kearah jalan Solo. Untuk jalan menuju ke arah candi tersebut secara terperinci memnag agak rumit secara rincinya, sehingga ketika sudah di daerah Candi Prambanan lebih baik bertanya kepada org sekitar sana untuk menunjukkan jalan ke arah candi-candi tersebut. 


Goa Sentono


Candi abang, konon candinya terkuruk oleh gundukan tanah yang ada dibelakang kami


Candi Banyunibo


Candi Plaosan Kidul


Candi Plaosan Lor

Mengelilingi dari satu Candi menuju Candi yang lain dengan bersepeda dari Karangkajen cukup menguras tenaga. Kaki yang pegal, perut lapar dan rasa haus yang kerap menghampiri membuat aku dan teman2 kerap kali istirahat supaya tenaga kita tidak habis dijalan. Namun rasa lelah itu terbayar dengan canda tawa, keunikan candi dan kebersamaan. SALAM GOWESSS dari BIKEPACKING JOGJA by para gembelers dari TRAVEL MIZON..




Pada hari jumat lalu pada tanggal 20-22, saya mengikuti acara Latihan gabungan ( LATGAB ) Relawan se-DIY dengan peserta kurang lebih 200 orang yang mana diikuti dari berbagai instansi yaitu dari Ortom, Mapala, Pramuka, Ksr, PMI, Psikolog, Farmasi, Kedokteran, Perawat dan komunitas relawan di Jogja. Pada hari jumat sore, acara dibuka dengan upacara dan simbolis pengukuhan oleh 5 orang Relawan MDMC. Banyak sekeali materi-materi yang diberikan pada saat pelatihan, mulai dari Kemuhammdiyahan, tenggap bencana, SAR, Manajemen Posko, Komunikasi, Simulasi Ruang, hingga praktek langsung Simulasi Gempa Bumi. Peserta sangat antusias dalam mengikuti Latihan Gabungan Relawan Muhammadiyah ini. Meskipun makan dengan seadanya, namun semua itu terasa nikmat karena rasa lelah dan lapar. Kamipun juga belajar prihatin dengan makan seadanya, karena panitia juga kretif dengan memberikan snack berupa air mineral dan ketela saja. Saya yang memilih terjun di dunia Psikososial merasa banyak mendapatkan pelajaran pada pelatihan ini. Mulai dari permainan yang harus diajarkan ke korban2 bencana, bagaimana mengatasi orang-orang yang trauma, berkomunikasi yang baik dengan atasan dan masih banyak lagi pengalaman baru yang saya dapatkan pada saat pelatihan ini. Semoga semangat awal saya menjadi relawan akan tetap ada dan semakin mengebu. RELAWAN MDMC...SIAP SIAGA !!
Petualangan ini memang sudah satu bulan yang lalu, namun karena belum sempat posting dan hari ini baru bisa cerita icikiwir di blog, akan kuceritakan kisah lucuku dalam ekspedisi pedakian Gunung Sindoro yang kulakukan bersama sahabat-sahabatlu IMM Pb2 dan IMM UAD. Banyak sekali rintangan dan godaan yang kami hadapi dalam pendakian kali ini. Kurasa dari pendakian sebelum-sebelumnya, ini adalah pendakian paling tinggi yang pernah kujelajahi.

GUNUNG SINDORO

Gunung Sindoro terletak di daerah Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia. Gunung ini terletak berhadap-hadapan dengan Gunung Sumbing, yang mana orang-orang menyebutnya dengan gunung kembar. Ketinggiannya berada pada 3136 Mdpl, dengan cuaca yang dingin meski di siang hari yang bolong. Suasananya sangat asri dengan warga sekitar yang sangat ramah dan baik. Perjalanan menuju bascamp sindoro dari jogjakarta cukup mudah. Kami berangkat dengan menggunakan Bis dari terminal Giwangan dengan tujuan Termial Tidar Magelang. Setelah sampai di terminal Tidar kami berganti bis menuju Wonosobo atau Kledung basecamp sindoro, sehingga untuk menuju tempat tersebut kita harus berganti 2 kali bis. dalam satu kali bis nya kami dikenai biaya 15.000 - 20.000 rupiah dengan perjalanan setiap kali bisnya 2 jam.

PENDAKIAN 

Pendakian pertama saya ke Sindoro hanya sampai di pos 3 dengan kawan-kawan Ketum IMM Uad dan Korkom. Dikarenakan pada pendakian pertama saya belum sampai puncak dan kawan-kawan komisariat Pb2 ingin sekali naik gunung, akhrnya sayapun mengajak mereka untuk naik ke Sindoro. Perjalanan menuju Pos 1 dari basecamp Sindoro dapat ditemput dengan menaiki ojek, namun karena untuk awal mula dan juga pemanasan, kami memutuskan untuk jalan kaki saja. Kami berangkat pukul 17.00 sore. Perjalanan menuju pos selanjutnya cukup tinggi dan melelahkan. sampainya kami di tengah perjalanan menuju Pos 2, hujan turun dengan agak deras sehingga kami harus menggunakan Jas Hujan. Udara sangat dingin dengan kaki yang mulai lelah dan nafas yang tersendal-sendal. Ketika bertemu dengan pos 2, kami beristirahat dan menutuskan untuk masak, karena perut terasa keroncongan dan badan yang butuh penghangat untuk diminum. Setelah sekitar 1 jam kami beristirahat di Pos 2, kamipun melanjutkan perjalanan dgn hujan yg masih mengguyur lereng gunung sindoro. Malam mulai larut, semua mulai lelah namun semangat tetap membara untuk terus melanjutkan perjalanan. Pukul 24.30 mlm sampailah kami di Pos 3..segera kami membagi tugas untuk mendirikan 3 tenda dan istirahat.

Pagi harinya kami melanjutkan perjalanan kembali pukul 07.00 pagi setelah sarapan dengan sop dan tempe goreng. Trek dari Pos 3 menuju puncak cukup rumit dan sulit, apabila kita tidak berhati-hati kita bisa saja jatuh ke jurang. Disinilah titik lelah kami ketika akan mencapai puncak, banyak sekali ujiannya, mulai dari kita yang rombongannya terpisah, salah satu anggota yang tdk kuat melanjutkan perjalanan lagi, hujan deras yang mengguyur sepanjang perjalanan dan puncak yang kurang setengah jam lagi untuk kita capai dgn keadaan waktu sudah pukul 12.30 siang pdhl maksimal berada dipuncak hanya sampai jam 12.00 karena bau belerang yang meracuni. Tidak berhenti disitu, pada saat perjalanan pulang pun rombongan kami terpisah 3 kelompok. Kelompok 1 ada 4 org dengan 1 cewek dan 3 cowok, rombongan 2 dengan 2 org saja, aku dan susi dan rombongan 3 dengan 3 org yang terdiri dr 1 cewek dan 2 cowok. Aku dan susi sempat tersasar pada saat perjalanan pulang dr puncak menuju pos 3, karena jalan yang kita lewati sangalah terjal. Ketika sampai pada pos 3, ternyata sudah jam 17.00 sore, dgn keadaan perut kosong blm makan dr pagi tadi, tdk ada bekal makanan di tas kami, karena hanya ada air minum dan kami hanya berdua cewek2. Akhirnya aku dan susi memutuskan untuk cepat-cepat turun karena hari mulai gelap. Sepanjang perjalanan pulang aku sangat takut karena kami tdk ada yang membawa benda tajam sedangkan kami berada di belantara hutan tak dikenal. Alhamdulillah dgn kaki yang pincang2 sampailah kami di basecamp pukul 20.00 malam, langsung makan, mandi lalu istirahat di basecamp.

Meski begitu menantang, perjalanan menuju puncak kali ini banyak memberiku pelajaran.


Pendakian Sindoro Part satu at Pos 3


Puncak Sindoro Part 2 


Segelas Es Susu
Malam ini aku hanya ditemani segelas Es susu coklat..bagiku malam terasa tidak lengkap tanpa susu coklat. Kurasa malam ini masih seperti malam-malam sebelumnya. Aku terbisu dengan berbagai lamunan mimpi yang tak kunjung pergi dalam benakku. Semakin lama rasanya semakin menghantui hari-hariku. yaah..kurasa wajar sekali jika bayangan ini tak kunjung hilang, karena memang mimpiku ini kurasa mimpi yang sangat besar dan semua orang pun ingin seperti mimpiku. Malam ini aku masih novia seorang mahasiswi pendidikan bahasa inggris UAD, seorang yang mengabdikan dirinya di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim dan masih menjalankan amanah sebagai Ketua Umum di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat PB2. Ketika memikirkan semua amanah besar ini, sering kali air mata itu menetes, entah karena aku sangat stress dan tdk bisa maksimal di semuanya, entah karena begitu berat dan aku tidak bisa membagi rata antara semuanya. Banyak sekali hal yang membuatku menangis ketika memikirkan semua amanah ini. Malam-malam yang menjadi mengerikan, pagi hari yang tak secerah pagiku yang dulu dan sore hari yang tak seindah senja ku yang dulu. Tidurkupun menjadi gundah dan risau. Semua hal terasa berat dan mengerikan. Akan tetapi setelah beberapa hari ini kupikirkan dgn baik-baik dan kurenungkan hingga aku sakit dan tidak masuk kuliah, kurasa tak pantas anak muda sepertiku menyerah ditengah jalan meski beban begitu berat, karena sungguh ada Allah yang selalu ada untuk kita dan Dia takkan menguji hambaNya diluar batas kemampuan mereka. Sejak hari itu aku kembali membangkitkan semangatku dan berjanji aku akan selalu bangkit dan tidak mudah putus asa. 

Mimpi
Seperti awan yang selalu terlihat indah dan bisa diraih, begitulah mimpi. Aku ingin sekali dapat melanjutkan sekolah keluar Negri. Akupun ingin sekali dapat lolos dalam Pertukaran Mahasiswa keluar Negeri. Namun ketika melihat usaha yang dilakukan rasanya sangat kurang dan ogah-ogahan. Apakah dgn begitu mimpi dapat terwujud ? kurasa tidak. Banyak dari kita yang ingin sekali belajar keluar negeri dan mereka berjuang dengan keras untuk mendapatkan itu semua. Apakah kita hanya berjalan menuju kesana sedangkan ribuan orang disana berlari untuk mendapatkan peluang tersebut. Sungguh tak pantas aku berkeluh kesah sedangkan usahaku saja masih begitu tak bisa dibayar. yaah...aku tahu aku harus berusaha keras. aku harus mati-matian berjuang hingga titik darah penghabisan. Membuat strategi, mengejar Toefl, IELTS, dan merencanakan dgn baik universitas mana yang akan kutuju. Kita semua pasti BISA. sungguuh tak ada yang tak mungkin ketika Allah mengatakan "Kun Fayakun"
Mari Berjuang Menggapai Mimpi...Kita tak pernah tau apa yang terjadi esok hari..jangan pernah takut untuk melangkah..libatkan Allah kemarin, sekarang dan esok...

NewerStories OlderStories Beranda