Segelas Es Susu
Malam ini aku hanya ditemani segelas Es susu coklat..bagiku malam terasa tidak lengkap tanpa susu coklat. Kurasa malam ini masih seperti malam-malam sebelumnya. Aku terbisu dengan berbagai lamunan mimpi yang tak kunjung pergi dalam benakku. Semakin lama rasanya semakin menghantui hari-hariku. yaah..kurasa wajar sekali jika bayangan ini tak kunjung hilang, karena memang mimpiku ini kurasa mimpi yang sangat besar dan semua orang pun ingin seperti mimpiku. Malam ini aku masih novia seorang mahasiswi pendidikan bahasa inggris UAD, seorang yang mengabdikan dirinya di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim dan masih menjalankan amanah sebagai Ketua Umum di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat PB2. Ketika memikirkan semua amanah besar ini, sering kali air mata itu menetes, entah karena aku sangat stress dan tdk bisa maksimal di semuanya, entah karena begitu berat dan aku tidak bisa membagi rata antara semuanya. Banyak sekali hal yang membuatku menangis ketika memikirkan semua amanah ini. Malam-malam yang menjadi mengerikan, pagi hari yang tak secerah pagiku yang dulu dan sore hari yang tak seindah senja ku yang dulu. Tidurkupun menjadi gundah dan risau. Semua hal terasa berat dan mengerikan. Akan tetapi setelah beberapa hari ini kupikirkan dgn baik-baik dan kurenungkan hingga aku sakit dan tidak masuk kuliah, kurasa tak pantas anak muda sepertiku menyerah ditengah jalan meski beban begitu berat, karena sungguh ada Allah yang selalu ada untuk kita dan Dia takkan menguji hambaNya diluar batas kemampuan mereka. Sejak hari itu aku kembali membangkitkan semangatku dan berjanji aku akan selalu bangkit dan tidak mudah putus asa.
Mimpi
Seperti awan yang selalu terlihat indah dan bisa diraih, begitulah mimpi. Aku ingin sekali dapat melanjutkan sekolah keluar Negri. Akupun ingin sekali dapat lolos dalam Pertukaran Mahasiswa keluar Negeri. Namun ketika melihat usaha yang dilakukan rasanya sangat kurang dan ogah-ogahan. Apakah dgn begitu mimpi dapat terwujud ? kurasa tidak. Banyak dari kita yang ingin sekali belajar keluar negeri dan mereka berjuang dengan keras untuk mendapatkan itu semua. Apakah kita hanya berjalan menuju kesana sedangkan ribuan orang disana berlari untuk mendapatkan peluang tersebut. Sungguh tak pantas aku berkeluh kesah sedangkan usahaku saja masih begitu tak bisa dibayar. yaah...aku tahu aku harus berusaha keras. aku harus mati-matian berjuang hingga titik darah penghabisan. Membuat strategi, mengejar Toefl, IELTS, dan merencanakan dgn baik universitas mana yang akan kutuju. Kita semua pasti BISA. sungguuh tak ada yang tak mungkin ketika Allah mengatakan "Kun Fayakun"
Mari Berjuang Menggapai Mimpi...Kita tak pernah tau apa yang terjadi esok hari..jangan pernah takut untuk melangkah..libatkan Allah kemarin, sekarang dan esok...
0 komentar:
Posting Komentar