“ Jangan paksa aku behenti mencintai
“
“Dunia Petualangan ”
Hari Pertama……….
Bagiku dan bagi mereka yang mencintai
dunia petualangan, hidup tak akan lengkap dan tak akan berwarna jika tak dapat
berpetualang. Begitu jatuh cintanya aku dengan hobiku ini, pada hari itu aku
dan ketiga teman cewek memutuskan dengan mendadak untuk pergi ke luar kota
karena pada saat itu kita sedang begitu sangat amat stress dan butuh hal baru
untuk dilakukan. Yaah…aku selalu suka dengan hal baru yang menantang. Begitu
menyusun strategi dadakan sore itu dgn ketiga temanku, kitapun langsung
melancong menuju kota sasaran kita…SEMARANG.
Setelah packing barang bawaan secukupnya, pukul 21.00 malam kita dengan
menggunakan 2 motor matic melaju menuju kota semarang atau orang biasa
menyebutnya kota lumphia. Dengan hanya bermodal uang 50.000 di dompet
masing-masing kita berangkat melawan dinginnya malam dan ramainya truk-truk
besar dan bis antar kota. Hanya dengan melihat plang-plang tulisan yang di
pasang pada lampu merah malam itu aku dan ketiga temanku benar2 nekat melancong
menuju kota semarang. Pukul setengah 12 malam sampailah kita di kota semarang.
Tujuan kita yang pertama adalah simpang Lima, karena di dekat simpang ada
sebuah masjid yaitu Masjid Baiturahman yang dapat kita gunakkan untuk menginap.
Setelah beberapa kali tersasar dan tanya kesana dan kemari akhirnya dapatlah
kita simpang lima, yang mana di dekat simpang lima alias di Kantor Gubernur
sedang ada pewayangan, jadi kitapun berhenti untuk istirahat sejenak sambil
menonton pagelaran wayang dalam rangka memperingati Hari Besar Islam. Setelah
menikmati pewayangan, kitapun menuju ke Masjid Baiturahman untuk beristirahat
yang letaknya di dekat Simpang Lima.
Menonton Wayang di kantor Gubernur
Depan masjid Baiturrahman
Hari Kedua………
Pagi yang cerah dan kita dibangunkan
oleh bapak-bapak penjaga masjid untuk solat subuh. Walaupun hanya tidur
sebentar dan banyak digigit nyamuk tapi Alhamdulillah nikmatnya bisa istirahat
itu membuat badan dan pikiran menjadi fresh kembali. Suasana yang ramai pukul
06.00 pagi di Lapangan simpang lima, kumpulan para pecinta sepeda, adapula yang
jogging pagi dan para penjual yang sibuk dengan dagangannya membuat susasan
kota ini semakin terasa. Akupun tak mau ketinggalan, setelah berdandan cantik
dan wangi kamipun berjalan-jalan mengitari simpang lima menikmati udara pagi
yang sehat. Sarapan kali ini kita membeli pecel lele di depan masjid
baiturahman dengan harga 1 porsi yaitu 10.000 ( nasi + Pecel + telur ) dan es
teh 2500. Untuk menghemat pengeluaran kami makan 1 porsi untuk 2 orang, karena
kebetulan nasi yang kita bawa dari jogja masih satu kotak.
Simpang Lima
Perjalanan pertama
kita yaitu menuju UNDIP ( Universitas Diponegoro ). Karena hanya penasaran
dengan kampus ini dan kami hanya sekedar melihat-lihat dan berfoto saja. UNDIP
tidak jauh dari simpang lima, bahkan dapat ditempuh hanya dengan berjalan kaki.
Selanjutnya kami menuju Tugu Muda dan Lawang Sewu, yang mana keduanya tidak
terlalu jauh. Ketika menuju ke tempat tersebut kami sedikit bingung untuk
memparkirkan motor, karena di jalan tdk ada motor atau sepeda yang terparkir di
daerah sana. Lalu lintas di semarang sangatlah tertib dan rapi, saya sangat
salut dengan kota ini yang pengaturan jalannya yang baik. Setelah
berputar-putar di daerah tersebut, kitapun menemukan tempat kecil untuk
memarkirkan motor di samping Lawang Sewu yang letaknya di dekat perkampungan
kecil dengan sungai disampingya. Berjalan-jalan di Tugu Muda dan berfoto serta
mengobrol dengan petugas tiket Lawang sewu pun sudah..yaah walaupun kita tidak
ikut masuk ke lawang sewu, karena tiket masuk setiap orangnya 10.000 dan kami
hanya membawa uang sedikit, kamipun hanya berfoto dan ngobrol saja dengan
petugasnya.
UNDIP ( Universitas Diponegoro )
Lawang Sewu
Tugu Muda
Perjalanan berlanjut menuju Sam Poo Kong, yang mana dahulu tempat
ini merupakan bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang
Laksamana Tiongkok beragama Islam yang bernama Zhang He / Cheng Ho. Namun
sekarang ini digunakan untuk tempat wisata dan tempat pemujaan atau
bersembahyang dan tempat berziarah padahal Laksamana Cheng Ho adalah orang
islam, namun oleh orang2 yang beragama Kong Hu cu orang yang sudah meninggal
dipercaya dapat memberikan pertolongan kepada mereka. Bangunan nya yang berwarna
merah dan kuning, membuat ku serasa sedang berada di cina saja..indah dan
menarik. Untuk masuk ke tempat ini kami hanya mengeluarkan biaya 3000 saja dan
parkir motor 1000 rupiah.
Laksamana Cheng Ho
Kami pun melanjutkan perjalanan menuju destinasi
selanjutnya yaitu Pantai Marina. Setelah bertanya-tanya pada seorang
bapak-bapak jalan menuju pantai marina, kami langsung melancong kesana. Aku dan
temanku sempat terpisah karena aku berhenti mengambil botol minumku yang jatuh,
namun ditengah jalan kami dapat bertemu kembali. Sebelum sampai ke Pantai
Marina, kami sempat tersasar namun setelah bertanya kembali, akhirnya kami dpt
menemukan Pantai Marina. Biaya masuk pantai ini untuk setiap orangnya adalah
4000 rupiah. Kami tidak terlalu lama di pantai ini karena cuaca yang sangat panas
dan pantainya pun tidak terlalu bagus.
Pantai Marina
Selanjutnya kami menuju Masjid Agug Jawa
Tengah yang terletak di kelurahan Sambirejo, kecamatan Gayamsari. Masjid ini
terlihat sangat megah dan indah yang mana bergaya arsitektur perpaduan antara
jawa, jawa tengah dan yunani. Masjid ini diresmikan oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono. Disini saya sempat tidur siang sekitar 1 jam, karena sangat
lelah sekali dan melaksanakan sholat dhuhur. Ada satu hal yang sangat saya
sayangkan yang belum saya kunjungi yaitu di depan masjid agung ini tedapat satu
gedung menara tinggi yang mana ternyata bisa kita kunjungi dan kitapun
diperbolehkan naik hingga ke atas dengan menggunakan lift, namun saya dan
teman-teman tidak tahu, dan kami tahu setelah kami diberitahu oleh mbak sari ketika
transit di kos mbak sari ( saudara salah satu teman saya yang kuliah di
semarang ).
Masjid Agung
Sore harinya kami menuju rumah saudara teman saya yang letaknya di
daerah Jln. Fatmawati. Solat dan bercerita-cerita sejenak dengan Dr.Evi ,
ditraktir makan bebek malam itu dan diberi uang saku 50.000 per anak sehingga
uang yang kami gunakan kembali dan kami tidak mengeluarkan uang satu persenpun.
Percakapan malam itu membuatku dan teman2 hampir lupa jika malam ini kita harus
kembali ke jogja. Ketika sedang menikmati makan malam di lesehan, hujan datang mengguyur
dan sangat deras disertai petir yang kelap kelip mewarnai awan gelap. Kamipun
memutuskan untuk menunggu hujan reda untuk melanjutkan perjalanan kembali.
Hujanpun reda pukul 21.00 tepat, aku dan teman2ku langsung tancap gas untuk
kembali ke jogja. Rasa kantuk yang tak tertahankan membuat kami harus berhenti
di Indomaret untuk ngopi-ngopi dan istirahat sejenak. Sampailah kami di jogja
pada pukul 12.30 malam dan langsung tepar.
Tips Backpacker ke Semarang :
Bawa bekal minum yang banyak Karena
Udara sangat panas
Estimasi Dana :
Kami me manage pengeluaran uang
dengan cara digabungkan per motor..jadi setiap motor membawa 100.000 atau
50.000 per orang.
Hitungan untuk 2 orang…
1. Bensin 45.000
untuk 3x pengisian
2. Kopi Nescafee
6500
3. Parkir masjid
Baiturahman 2000
4. Sarapan pagi
10.000
5. Masuk Sam Poo
Kong 7000 ( 3000 x 2 + parker )
6. Minuman 6000
7. Pantai Marina
8000 untuk 2 orang
8. Es teh 4000
9. Parkir di
Masjid agung 2000
10. Kopi n permen
kopi 10.000
Total : 50.000
Sekali lagi jangan lupa yaa…sholat
jgn ditinggalkan, ramah terhadap orang dimanapun kamu berada, jgn malu
bertanya, hemat dan jaga kesehatan…Salam Ransel !!!
itu karena cash back -_-
BalasHapushehe iyaa...brrti k 0 rupiah kak ^_^
BalasHapusartikel yang sangat menarik dan bermanfaat
BalasHapus